Sabtu, 25 April 2009

Bendera itu tidak ada lagi...


Hampir setiap 25 April setiap tahunnya di Ambon, selalu saja suasananya mencekam, menakutkan, mengerikan, bahkan lebih cendrung anarkis. Sebab pada tanggal itu selalu dirayakan sebagai hari jadi Republik Maluku Selatan (RMS) dengan di tandai pengibaran bendera Benang Raja (Pelangi).

Masih adanya keinginan beberapa masyarakat Indonesia yang hendak memisahkan diri dari Negara republic Indonesia tercinta ini bukan tanpa sebab. Factor geografis yang luas yang membuat lambatnya pembangunan, perhatian pemerintah terhadap daerah bagian timur Indonesia.
Bukan rahasia lagi pembangunan yang di lakukan di pusat lebih cepat di bandingkan dengan pembangunan di wilayah Barat maupun Timur Indonesia. Pemerintah harus bias mensegerakan pembangunan yang merata dan menyeluruh dengan begitu keinginan untuk memisahkan diri dari Negara ini akan semakin berkurang.
Namun tahun ini sungguh berbeda. Setidaknya sampai saat ini belum media yang memberitakan adanya pengibaran bendera Benang Raja. Aktivitas warga Kota Ambon berlangsung normal. Suasana juga tenang sebab banyak warga melewatkan waktu di rumah atau pergi ke tempat wisata di luar kota. Tidak ada kegiatan massa yang mencolok.

Absennya bendera RMS di langit Ambon tahun ini, merupakan catatan tersendiri. Sebab tahun-tahun sebelumnya, selalu saja ada bendera RMS berkibar di pohon-pohon, di temapt umum, di tempat yang selalu di lewati oleh warga.

Apabila pembangunan di lakukan secara merata dan menyeluruh maka pemberontakan kecil yang akan mengganggu kredibilitas bangsa ini dapat di atasi dengan segera.komunikasi yang lancer antara pemerintah teradap masyarakatnya adalah kunci kedekatan warga dengan pemerintahnya.
Semoga saja tidak ada lagi niatan untukpemisahan diri dari negera tercinta ini…
 

Tarimo kasih

Tarimo kasih kapado pangunjuang ka sadonyo..Jan lupo acok-acok singgah dan agiah pituah-pituah satiok tulisan ambo dih!!!!!!!

Featured